Dimasa Perang Dunia kedua, Kawasan Pasifik menjadi ajang pertempuran antara pasukan sekutu melawan pasukan Jepang. Dari seluruh kawasan Pasifik, tak terkecuali wilayah Indonesia juga menjadi basis pertempuran. Wilayah yang paling dekat dengan Samudra Pasifik adalah propinsi Maluku Utara, termasuk Pulau Morotai beranda depan wilayah Indonesia.
Tidak tanggung – tanggung, 7 landasan pesawat terbang dibangun di wilayah ini sebagai peninggalan PD II. Tidak hanya landasan Pesawat, perlengkapan tempur lainnya seperti tank, panser, pesawat terbang, mobil, bunker hingga persejataan termasuk bom tersebar di seluruh propinsi Maluku utara ini.
Di Morotai peninggalan perang tersebut dapat ditemui berserakan baik di kebun penduduk, di dalam tanah maupun di dasar lautan. Namun yang menarik di Pulau Morotai ini, peninggalan perang tersebut diubah menjadi kerajinan pernak-pernik yang menarik.
Ternyata perlengkapan tempur tersebut berbahan dasar besi putih yang mengandung unsur logam mulia sebesar 0,8 persen. Hal itu mengakibatkan ribuan peninggalan Perang dunia II diangkut dan dipotong-potong dan ditempa menjadi produk kerajinan. Disebutkan oleh penduduk setempat, pada tahun 70-an hingga 90-an terjadi pengangkutan peninggalan perang secara besar- besaran tidak hanya yang didarat tetapi juga mengambil dari dasar laut. Pengambilan perlengkapan perang tersebut juga mendapat restu dari pemerintah baik pemda setempat maupun pemerintah pusat jaman orde baru saat itu.
Memang potensi Morotai tak hanya peninggalan perang yang harus dihancurkan. Seharusnya Benda-benda peninggalan perang itu dibiarkan lestari pada tempatnya, baik di darat maupun di dalam laut. Peninggalan tersebut dapat menjadi aset wisata sejarah yang tak ternilai harganya. Apalagi di Indonesia tidak banyak tempat yang diwariskan peninggalan perang Dunia II. Tempat – tempat di dasar laut yang banyak bersrakan perlengkapan perang juga dapat menjadi obyek wisata menarik, karena tidak banyak obyek penyelaman untuk melihat peninggalam perang di dunia ini, beruntunglah jika Indonesia memilikinya di Morotai. Aset tersebut tak akan habis selamanya dibandingkan menjadi perhiasan belaka.
Dari berbagai sumber